Monday, November 10, 2014

LAJU REAKSI - JENIS KATALIS dan MEKANISME KATALITIKNYA

Pengertian dan Fungsi Katalis, Jenis-jenis, Macam-macam, Katalisator, Contoh, Reaksi Kimia

  1. Jenis-jenis Katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen (James E. Brady, 1990).
1.1. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.
Contoh Katalis Homogen :
  1. Katalis dan pereaksi berwujud gas
NO(g)
2SO2(g) + O2(g)2SO3(g)
  1. Katalis dan pereaksi berwujud cair
H+(aq)
C12H22O11(aq) + H2O(l)C6H12O6(aq)+C6H12O6(aq)
glukosafruktosa
Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.
Contoh Katalis Heterogen :
Katalis berwujud padat, sedang pereaksi berwujud gas.
Ni(s)
C2H4(g) + H2(g)C2H6(g)
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis.
Contoh Autokatalis  :
CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air merupakan autokatalis reaksi tersebut.
CH3COOCH3(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + CH3OH(aq)
Dengan terbentuknya CH3COOH, reaksi menjadi bertambah cepat.
Biokatalis adalah katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim.
Contoh Biokatalis :
Enzim hidrolase mempercepat pemecahan bahan makanan melalui reaksi hidrolisis.
Inhibitor adalah zat atau senyawa yang kerjanya memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi.
Contoh Inhibitor :
I2 atau CO bersifat inhibitor bagi reaksi:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Racun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis.
Contoh Racun Katalis :
CO2, CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi:
Pt
2H2(g) + O2(g)2H2O(l)
  1. Hubungan antara Katalis dengan Energi Aktivasi
Dalam suatu reaksi, peran katalis adalah untuk menurunkan energi aktivasi dengan jalan mengubah mekanisme reaksi, yaitu dengan jalan menambah tahap-tahap reaksi. Katalis ikut serta dalam suatu tahap reaksi, akan tetapi pada akhir reaksi katalis terbentuk kembali (James E. Brady, 1990).
Contoh :
O2(g) + 2SO2(g) → 2 SO3(g) (energi aktivasi tinggi)
Setelah ditambahkan gas NO yang bertindak sebagai katalis, tahap-tahap reaksi menjadi :
2 NO(g) + O2(g)2 NO2(g)(energi aktivasi rendah)
2 NO2(g) + 2 SO2(g)2 SO3(g) + 2NO(g)(energi aktivasi rendah)
Ni(s)
O2(g) + 2SO2(g)2SO3(g)
Dengan adanya katalis ini, energi aktivasi menjadi lebih rendah, sehingga persentase partikel yang mempunyai energi lebih besar dari energi aktivasi.
  1. Enzim dan Bioteknologi
Dimungkinkan mengatur molekul-molekul enzim dalam media padatan, sehingga enzim dapat disimpan untuk dapat digunakan lagi daripada dicampur dengan produknya dan mudah hilang setelah proses selesai. Enzim dapat berhasil dengan efektif sebagai katalis heterogen daripada sebagai katalis homogen.
Sekarang banyak obat-obatan yang khususnya disintesis dengan proses bioteknologi termasuk insulin, hormon yang diperlukan oleh penderita diabetes dan obat interferon yang memiliki bahan-bahan antivirus dan antikanker.
Enzim alkalin protease adalah unsur-unsur bahan bubuk pencuci yang menguraikan rantai protein, seperti darah pada suhu rendah dan pada kondisi sedikit basa dari larutan pencuci. Enzim lipase digunakan dalam proses pencucian untuk menguraikan rantai lemak.
Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Anda sekarang sudah mengetahui Katalis. Terima kasih anda sudah berkunjung kePerpustakaan Cyber.
Referensi :
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.
sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-fungsi-katalis-jenis-jenis-contoh.html

Monday, November 3, 2014

INTEGRAL


Pengertian Integral


Jika sebelumnya anda sudah mempelajari tentang materi turunan, maka integral adalah lawan dari turunan atau diferensial. Atau biasa juga disebut dengan antiturunan.
Lambang integral adalah \int, yang dalam bentuk fungsi biasanya berbentuk \int f(x) \, dx = F(x) + c
Jika F(x) adalah fungsi yang memenuhi F'(x) = f(x), maka F(x) adalah integral atau antiturunan dari f(x).

Contoh Pengertian Integral


Sebagai contoh, jika kita mendiferensialkan f(x) = 5x^2 + 4x + 5f(x) = 5x^2 + 4x + 6f(x) = 5x^2 + 4x + 7, semuanya akan menghasilkan f'(x) yang sama, yaitu f'(x) = 10 x + 4
Dengan demikian, jika kita mencari antiturunan atau integral dari f'(x) = 10x + 4, sesuai denganpengertian integral, maka hasilnya adalah 5x^2 + 4x + c
Nilai c muncul karena ketiga fungsi f(x) yang kita diferensialkan di atas mempunyai hasil turunan yang sama, padahal konstantanya beda. Jadi, setelah kita mengintegralkan suatu fungsi, harus selalu ada c di suku terakhir hasil pengintegralannya.
Pengintegralan fungsi f(x)  terhadap x dinotasikan sebagai berikut: \int f(x) \, dx = F(x) + c
dx biasa juga dibaca sebagai “terhadap x“.
Demikianlah deskripsi singkat pengertian integral, jika anda masih bingung, silakan isi komentar di bawah.

Thursday, October 23, 2014

BILANGAN BULAT


Coba kalian ingat kembali materi di tingkat sekolah dasar mengenai bilangan cacah. Bilangan cacah yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 ... dan seterusnya. Jika bilangan cacah tersebut digambarkan pada suatu garis bilangan, apa yang kalian peroleh? Misalnya kamu berdiri di atas lantai berpetak. Kamu memilih satu garis lurus yang menghubungkan petak-petak lantai tersebut. Kamu berdiri di satu titik dan ia namakan titik 0 (nol).





Garis pada petak di depannya ia beri angka 1, 2, 3, 4, .... Jika kamu maju 4 langkah ke depan, kamu berdiri di angka +4. Selanjutnya, jika dari +4 kemudian kamu mundur 2 langkah ke belakang, kamu berdiri di angka +2. Lalu kamu mundur lagi 3 langkah ke belakang. Berdiri di angka berapakah kamu sekarang? Di angka berapa pulakah kamu berdiri, jika ia mundur lagi 1 langkah ke belakang?

Perhatikan bahwa posisi 4 langkah ke depan dari titik nol (0) dinyatakan dengan +4. Demikian pula posisi 2 langkah ke depan dinyatakan dengan +2. Oleh karena itu, posisi 4 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –4. Adapun posisi 2 langkah ke belakang dari titik nol (0) dinyatakan dengan –2.

Pasangan-pasangan bilangan seperti di atas jika dikumpulkan akan membentuk bilangan bulat. Tanda + pada bilangan bulat biasanya tidak ditulis. Kumpulan semua bilangan bulat disebut himpunan bilangan bulat dan dinotasikan dengan B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}.

Bilangan bulat dapat juga digambarkan pada garis bilangan. Perhatikan gambar garis bilangan pada diagram berikut ini.

 LES PRIVAT SURABAYA | LBB PRIVAT SURABAYA | BIMBEL SURABAYA




Friday, October 17, 2014

LAJU REAKSI - ORDE REAKSI I |

Orde Reaksi

Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :
v = k (A) (B) 2
persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3.
Contoh soal:
Dari reaksi 2NO(g) + Br 2 (g) → 2NOBr(g)
dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut:
No.         (NO) mol/l          (Br 2 ) mol/l        Kecepatan Reaksi
mol / 1 / detik
1.            0.1          0.1          12
2.            0.1          0.2          24
3.            0.1          0.3          36
4.            0.2          0.1          48
5.            0.3          0.1          108
Pertanyaan:
a. Tentukan orde reaksinya !
b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi) !
Jawab:
a. Pertama-tama kita misalkan rumus kecepatan reaksinya adalah sebagai berikut: V = k(NO) x (Br 2 ) y : jadi kita harus mencari nilai x den y.
Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2 tidak berubah, yaitu data (1) dan (4).
Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya naik 4 kali maka :
2 x = 4 → x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO)
Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br 2 naik 2 kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka :
2 y = 2 → y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br 2 )
Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k(NO) 2 (Br 2 ) (reaksi orde 3)

b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja misalnya data (1), maka:

Sunday, March 16, 2014

MEKANIKA KUANTUM


            Sebelum kita membahas sejarah mekanika kuantum,kita harus  mengetahui apa pengertian dari mekanika kuantum. Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum umumnya, yang  bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit -- berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan
           Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan didasari oleh pendapat Planck lima tahun sebelumnya, dengan mempostulatkan bahwa cahaya atau lebih khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam paket-paket tertentu yang disebut kuanta dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan bahwa untuk membuat electron terpancar dari permukaan logam diperlukan cahaya yang menumbuk. Cahaya tersebut harus memiliki frekuensi melebih frekuensi ambang dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak bergantung pada intensitas cahaya yang ditembakan seperti pandangan mekanika klasik tetapi hanya bergantung pada frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah ditembakan tetapi memiliki frekuensi yang melebihi frekuensi ambang ternyata ada electron yang dipancarkan. Paket-paket energi yang pada masa itu disebut dengan kuanta kemudian disebut  foton, sebuah istilah yang dikemukakan oleh Gilbert & Lewis pada tahun 1926. Ide bahwa tiap foton harus terdiri dari energi dalam bentuk kuanta merupakan sebuah kemajuan. Hal tersebut dengan efektif merubah paradigma ilmuwan fisika pada saat itu yang sebelumnya menjelaskan teori gelombang. Ide tersebut telah mampu menjelaskan banyak gejala fisika pada waktu itu.
             Pada tahun 1913, Neils Bohr mencoba menjelaskan garis-garis spectrum dari atom hydrogen dengan menggunakan teori kuantisasi  Teori ini ia kemukakan untuk mendapat gambaran yang lebis jelas tentang bagaimana struktur atomic yang terdapat dalam benda. Ilmuwan sebelumnya yang berusaha menjelaskan tentang struktur atom adalah J.J. Thompson yang menyatakan bahwa atom seperti sebuah bola yang bermuatan postif serba sama yang mengandung electron dan tersebar merata di permukaannya. Namun, ternyata teori Bohr ini tidak bisa menjelaskan mengapa garis spectral tertentu berintensitas lebih tinggi dari yang laiinya. Selain itu, teori ini tidak bisa menjelaskan hasil pengamatan bahwa banyak garis spectral sesungguhnya terdiri dari garis-garis terpisah yang panjang gelombangnya sedikit berbeda. Yang paling penting, teori Bohr ini tidak dapat menjelaskan bagaimana interaksi atom-atom penyusun ini bisa menyusun kumpulan makroskopis yang memiliki sifat fisika dan kimia seperti yang kita amati sekarang. Walaupun teori Bohr tidak terbukti secara eksperimen, namun hal ini menjadi sebuah catatan yang merubah paradigma para ilmuwa saat itu tentang bagaimana menjelaskan gejala tomik dengan memakai pendekatan yang lebih umum. Hal ini kemudian dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya ditahun-tahun selanjutnya.
           Kemudian berdasarkan pemikiran de Broglie mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925 yaitu ketika fisikawan Jerman, Werner Heisenberg dan Max Born mengembangkan mekanika matriks. Selain itu, Erwin Schrodinger seorang fisikawan Austria menemukan mekanika gelombang dan persamaan non-relativistik Schrodinger sebagai pendekatan terhadap kasus umum dari teori de Broglie. Schrodinger menunjukan bahwa kedua temuannya eqivalen. Heisenberg merumuskan prisip ketidaktentuannya pada tahun 1927. Interpretasi Copenhagen juga mulai melakukan hal yang sama pada saat itu. Kemudian dimulai pada sekitar tahun 1927 Dirac memproses penyatuan mekanika kuantum dengan relativitas khusus dengan mengajukan persamaan dirac untuk elektron. Persamaan dirac mampu menjelaskan gambaran relativistic dari fungsi gelombang dari sebuah electron yang gagal dijelaskan oleh Schrodonger. Persamaan dirac memprediksikan spin electron dan menuntun Dirac untuk meramalkan keberadaan positron. Dia juga merintis penggunaan tools matematika dalam menjelaskan teori, termasuk notasi bra-ket. Hal ini digambarkan dalam bukunya yang terkenal pada tahun 1930.

Saturday, January 4, 2014

Kisah Sukses Sadarsah dengan Bisnis Kopi Gayo

.Kisah Sukses Sadarsah dengan Bisnis Kopi Gayo

- See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-sadarsah-dengan-bisnis-kopi-gayo.html#sthash.pNL1QtfR.dpuf